1. P=
W/t
Daya berbanding
lurus dengan usaha dan berbanding terbalik dengan waktuMenurut
saya, makna dalam kehidupan nyata bisa digunakan pendekatan motto “gotong
royong” dalam mengerjakan pekerjaan yang harus membutuhkan banyak orang agar
pekerjaan tersebut dapat terselesaikan dengan cepat. Banyak orang berarti
dayanya besar akan menciptakan semangat kebersamaan, kekompakan sehingga
usahanya besar juga. Waktu untuk menyelesaikan pekerjaan pun kecil dan enteng
2. Rumus gaya gesek :
f = u.N
f
= gaya gesek
u
= koefisien gerakan
N = gaya normal
Gaya
gesek terjadi akibat pertemuan 2 benda. Gaya gesek menjadi besar jika keofisien
geseknya besar atau permukaannya kasar. Misalnya, seorang mahasiswa pada
semester akhir dihadapkan dengan ujian akhir yaitu ujian meja. Mahasiswa
tersebut dianggap suatu benda yang bertemu dengan penguji dalam ujian meja.
Dikatakan hambatannya besar (gaya geseknya besar) jika mahasiswa tersebut tidak
mempunyai persiapan yang matang untuk menjawab pertanyaan dari pembimbing
(pertanyaan-pertanyaan dianggap sebagai keofisien gaya gesek). Jadi, segala
sesuatunya akan berbuah baik jika kita melandasinya dengan kerja keras. Karena
tidak ada upaya yang sia-sia Allah akan memudahkan jalan dan memperkecil
hambatan atau gesekan
3. V
= s/t . Secara filosofis makna kecepatan dalam kehidupan menurut saya. Ditinjau
dari rumusnya berarti kecepatan berbanding lurus dengan jarak dan berbanding
terbalik dengan waktu.
- Dengan konsep V = s/t maka kita akan selalu tepat waktu dan
menjadikan kita disiplin waktu dan hidup teratur
-Dalam kehidupan nyata: keseharian mahasiswa yang hidup ngekos sering
dihadapkan dengan persoalan ngantri pada saat mandi. Maka, agar tepat waktu
ngampus 7.30 kita harus bergerak cepat , agar waktu dibutuhkan kecil karena
tidak ada hambatan apapun bebas ngantri
-Mahasiswa yang jarak rumahnya dari
kampus lumayan jauh, maka agar tepat waktu sampai ke kampus maka dia harus
bergerak cepat, agar kemacetan dapat dihindari waktu yang dibutuhkan pun kecil
karena motornya dapat melaju dengan cepat
-Dalam kehidupan kita sering
mendengar semboyan diri “lebih cepat lebih baik” jika kita mempunyai segudang
tugas kuliah jangan memikirkan banyaknya tapi bertindaklah kerjakanlah maka waktu
untuk menyelesaikannya kecil.
4. Hukum
Energi Einstein
E=
m.C2
Jika
kita mencapai sesuatu dengan kerja keras tanpa melakukan perbuatan yang
menyimpan. Maka energy berupa tenaga dan watu yang terkuras akan berbanding
lurus dengan massa atau bobot tabungan juga pahala dan kecepatan untuk menjadi
sukses pun besar sebesar kecepatan cahaya
Sadar ataupun
tidak sadar, Anda telah dianugerahkan cahaya dalam diri Anda. Tingkatkan bobot
tekad dan “usaha” Anda, maka Anda akan memperoleh energi yang luar biasa
besarnya (pangkat 16 ke atas).
Menurut saya,
jika kita senantiasa beramal baik, taat beribadah, ramah terhadap sesama, suka
menolong, intinya selalu berpikir dan berbuat positif maka massa atau bobot
amal kebaikan kita bertambah. Energy yang luar biasa akan terpancar dari
kecantikan hati seseorang seperti kecepatan cahaya kecepatan tertinggi di alam semsta
Setiap insan memiliki cahaya (c),
pada dirinya, dengan kuatnya "tekad/cahaya") (c) " maka akan
mengkuadratkan kekuatan energi (e) pada dirinya, untuk menghasilkan cita2 yg
ingin dicapainya.. Karena sesungguhnya
sesudah kesulitan itu ada kemudahan.. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada
kemudahan.
Hidup itu saling menguatkan
Yah itu kaliamat
yang paling menempel di otak ku, benar sekali hidup itu saling menguatkan
antara 1 orang dengan lainnya, hidup itu harus saling menguatkan, jika hidup
kita sendiri-sendiri maka akan mengalami kehancuran. Tak mungkin manusia itu
bisa hidup sendiri tanpa bantuan makluk yang ada di alam. Memang banyak manusia
yang egois tapi itu merupakan bagian kecil dari hidup kita, hal terbesar adalah
saling membantu.
Jika dalam kita
bekerja di perusahaan tidak saling menguatkan antar karyawan satu dengan yang
lainnya di pastika perusahaan itu akan hancur maka dari itu saling menguatkan
adalah hal terpenting dalam hidup kita
Semua yang kita lakukan itu pasti di ridhoi oleh tuhan
entah itu baik maupun buruk
Ya kaliamat di atas
memang bener banget pencuripun di ridhoi coba kalo pencuri itu tak di ridhoi
pasti ketika mencuri dia ketahuan langsung di pukulin orang banyak tapi coba
lihat gayus yang mengkorupsi milyaran uang dulu ia tak ketahuan kenapa? karena
muncurinya di ridhoi oleh tuhan, tapi tuhan tak akan meridhoi terus menerus,
yang di ridhoi terus menerus adalah hal yang baik.
Perbuatan baik dan
buruk selalu di ridhoi oleh tuhan tapi tuhan lebih meridhoi hal yang baik maka
dari itu kita harus melakukan yang terbaik untuk semua orang dan hal
apapun yang bermanfaat bagi semua orang.
5. Faksi
= -Freaksi
Dalam kehidupan
terkadang kita dihadapkan dengan suatu pilihan. Pengambilan keputusan sebagai
aksi nyata yang kita tahu kedepannya akan menimbulkan suatu konsekuensi yang
harus dijalani sebagai reaksi. Aksi dari buah pengambilan keputusan tidak
selalu yang kita harapkan namun berlawanan nah maka kita tidak bereaksi menyesal
tapi melanjutkan keputusan tersebut tentunya dengan jalan lurus
6. P = F / A
P = Tekanan(atm)
F = Gaya yang
diberikan(N)
A = Luas penampang(m2)
Pelajaran yang dapat
kita ambil = "Seberapa besar/berat masalah yang diberikan kepada kita,
jika kita menyikapinya dengan lapang dada, sabar, dan tabah. Maka tekanan yang
kita rasakan akan semakin kecil. Namun, jika hati kita sempit, tidak terima,
dan selalu mengeluh maka tekanan yang kita rasakan akan semakin berat walaupun
hanya masalah kecil. Untuk itu berlapang dada dan bersabarlah dalam menghadapi
setiap cobaan. Karena setiap masalah dan cobaan itu adalah batu loncatan agar
kita mencapai tingkat yang lebih tinggi lagi."
7. Hukum Gravitasi Newton
Gaya=massa x
percepatan gravitasi
Rumus ini
mengingatkan Anda untuk tetap menginjakkan kaki di bumi meskipun Anda dalam
keadaan sangat senang karena bila Anda melompat terlalu tinggi karena
kegirangan, Anda akan tetap ditarik kembali ke bumi, rendah hatilah dalam
keadaan apapun.
8. F = K.(Q1.Q2)/R2
Dimana F=gaya, K=konstanta,
Q=muatan, R=jarak diantara dua muatan.Gaya tarik menarik ataupun gaya tolak
menolak berbanding lurus dengan kosntanta (lingkungan) dikalikan kedua muatan
dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya ==> Sehingga dapat disimpulkan
bahwa kecocokan, gaya ketertarikan ataupun gaya penolakan suatu muatan akan
dipengaruhi oleh faktor K, besar muatan Q1 dan Q2 serta kuadrat jarak diantara
keduanya. Sebagai contoh sederhana. Ketika jarak antara kedua pasangan sangat
jauh dan muatan cinta keduanya tetap, dengan lingkungan yang tidak mendukung
(banyak godaan) maka gaya cinta diantara mereka akan mengecil. Sebuah strategi
ketika kita ingin mendekati seorang wanita/laki laki agar gaya tarik menariknya
kuat, maka diperlukan lingkungan yang mendukung (K), muatan keduanya besar dan
saling tarik menarik (Q1,Q2) serta jarak yang dekat (R). Akan wajar saja,
ketika kita mendekati wanita/pria dan ternyata tidak mendapatkan respon seperti
yang diinginkan, berarti ada komponen yang perlu diselaraskan agar dapat sesuai
seperti yang kita inginkan. Disitulah unik dan rumitnya perjuangan mendapatkan
gaya tarik menarik cinta.
9. Hukum Tekanan Pascal
Tekanan=Gaya/Luas
Daerah
Kita lihat di sini P
berbanding lurus dengan F, dan keduanya berbanding terbalik dengan A. Semakin besar gaya
(F) yang dihasilkan maka semakin besar tekanan (P) dan ditentukan pula oleh
luas penampang (A) yang dihasilkan, semakin kecil luas penampang, semakin besar
P yang didapat dan sebaliknya.
Terlintas di benakku
rumus ini ternyata bila dikaitkan dengan kehidupan kita bisa kita terapkan juga
loh, hehehe..
Anggap P adalah
tekanan di dalam hidup kita, kemudian F adalah berat masalah kita lalu A adalah
luas penampang di mana luas penampang ini sesuatu hal yang bisa menahan
beratnya kehidupan kita. Di dalam hidup ini pasti ada yang namanya pergumulan
hidup dan beban hidup yang kita pikul masing-masing..dan itu semua terkadang
membuat kita semakin tertekan, sampai seakan terasa tak sanggup lagi untuk
meneruskan hidup ini.
Dari rumus fisika
tadi kita belajar bahwa semakin berat beban hidup yang kita topang semakin
besar pula tekanan hidup yang kita jalani. Tapi kita bisa mengatasi tekanan
hidup atau beban hidup kita tersebut yaitu dengan memperbesar A (luas
penampang). Luas penampang ini bisa disimboliskan dengan: topangan tangan Tuhan
dan kedekatan hati denganNya, hubungan yang dekat dengan keluarga, kerabat dan
teman-teman di sekitar kita yang selalu siap sedia memberi motivasi, dukungan,
bimbingan, arahan dan nasehat.
Luas penampang bisa
kita perbesar dengan cara :
-Mendekatkan diri
dengan Tuhan: Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah
bersandar kepada pengertianmu sendiri. (Amsal 3:5)
Bila kita berserah
penuh kepada Tuhan dan mengandalkan segala sesuatunya kepada Tuhan, niscaya
kita akan merasakan topangan tangan Tuhan.
Komunikasi dengan
orang tua adalah hal yang penting juga, dengarkan nasehat dan bimbingannya.
-Mempererat
persahabatan dengan sesama manusia.
Komunikasi or curhat
dengan teman juga bisa memperbesar luas penampang kita loh
-Memperluas
jaringan pertemanan, dsb.
Berbagilah
penderitaanmu maka penderitaanmu akan berkurang, berbagilah kebahagiaan maka
kebahagiaanmu akan berlipat ganda. Dan ingat juga di dalam 1 Korintus 10:13
dikatakan “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa,
yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak
akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia
akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya”
Ketika
Anda sedang tertekan, jangan biarkan hati Anda yang menanggung keseluruhannya.
Berbagilah dengan bagian tubuh Anda yang lainnya sehingga luas daerah semakin
besar dan tekanan dalam diri Anda berkurang.
10. Hukum Kekekalan Energi Mekanik
Energi total= Energi
kinetik + Energi potensial
Dalam mewujudkan
impian Anda, Anda hanya memiliki dua pilihan : terus melakukan gerak atau tetap
diam. Semakin besar energi gerak Anda, ke”diaman’ Anda akan berkurang
Lakukan bukan
menunggu!
11. Usaha
Usaha= Gaya x
Perpindahan
Usaha adalah hasil
kali gaya Anda dan perpindahan yang Anda capai. Seberapa besar pun gaya yang
Anda berikan, namun bila Anda tidak semakin maju, maka usaha Anda adalah nol.
12. W= F(X2-X1)
Di mana, F = m.a
Dari
dua persamaan tersebut, terlihat adanya korelasi antara massa (m, dalam hal ini
besarnya rezeki yang diperoleh) dengan usaha atau kerja.
Sekarang
kita tinjau rumus gaya terlebih dahulu. Gaya dalam fisika diartikan sebagai
dorongan atau tarikan. Nah, dalam kaitannya dengan mencari rezeki, gaya dalam
hal ini bisa dipadankan dengan dorongan atau motivasi dalam mencari rezeki.
Sementara percepatan dapat dianggap konstanta, seperti percepatan gravitasi
pada artikel sebelumnya. Sebab, mempercepat atau memperlambat rezeki makhluk,
adalah hak Allah sepenuhnya. Dari sini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa
untuk memperoleh rezeki yang lebih besar, kita harus memperbesar motivasi
(gaya).
13. W= F(X2-X1)
Lanjutan dari no 5
Lalu,
bagaimana dengan usaha? Perlu diketahui bahwa usaha dapat bernilai negatif
ataupun positif. Usaha bernilai positif jika sistem (dalam hal ini adalah diri
kita sendiri) melakukan kerja. Sebaliknya, usaha bernilai negatif jika
lingkungan (segala sesuatu di sekitar kita) memberikan kerja kepada sistem
(kita). Usaha berbanding lurus dengan gaya dan perpindahan (dalam hal ini gaya
yang segaris dengan perpindahan). Perpindahan dalam hal ini dapat kita samakan
dengan perubahan kedudukan kita di hadapan Allah, apakah lebih dekat dari
semula atau lebih jauh dari semula.
Nah,
kita sudah tahu untuk memperoleh rezeki, maka motivasi kita harus diperbesar.
Motivasi yang seperti apa? Motivasi yang searah dengan perpindahan untuk
semakin dekat kepada Allah. Jika kedudukan kita sekarang (x2) lebih
dekat kepada Allah daripada sebelumnya (x1), berarti perpindahan
bernilai negatif. Dengan begitu usaha akan bernilai negatif. Artinya,
lingkungan sekitar kita akan ikut bekerja untuk kita dalam mencari rezeki yang
lebih banyak. Semakin “ekstrem” kita dalam mendekatkan diri kepada Allah, dan
semakin besar motivasi kita, semakin besar pula kerja yang dilakukan lingkungan
sekitar untuk kita.
Bagaimana
jika sebaliknya, motivasi kita berlawanan dengan arah perpindahan yang
diharapkan. Dalam hal ini, motivasi (F) bernilai negatif dan perpindahan juga
negatif. Berarti usaha akan bernilai positif. Artinya apa? Artinya, untuk
memperoleh rezeki yang lebih besar, kita harus berusaha sendiri dengan usaha
yang lebih besar pula. Dalam hal ini, lingkungan sekitar kita tidak memberikan
dukungan kepada apa yang sedang kita kerjakan.
14. Dalam
pengertian lain, usaha juga dapat diartikan sebagai perubahan energi, baik
energi kinetik maupun energi potensial. Sebagai perubahan energi kinetik, usaha
dapat dirumuskan: W = ½ m (v22 – v12)
Untuk mendapatkan
rezeki yang lebih besar dengan energi yang sama, maka caranya adalah dengan
memperkecil kecepatan kita dalam beribadah. Dalam hal ini, berarti v2
harus lebih kecil daripada v1. Jika demikian, maka usaha akan
bernilai negatif. Artinya, tanpa kita minta maka lingkungan sekitar kita akan
bekerja untuk kita, atau mendatangkan rezeki tanpa kita duga.
15. Dalam
hubungannya dengan energi potensial, usaha dapat dirumuskan:
W = mg (h2
–h1)
Jika kedudukan kita
sekarang lebih dekat kepada Allah daripada sebelumnya, berarti h2 –
h1 bernilai negatif. Yang berarti usaha juga bernilai negatif.
Dengan demikian, lingkungan akan bekerja untuk kita dalam memperoleh rezeki
yang lebih besar. Jika yang terjadi sebaliknya, di mana kita semakin jauh dari
Allah dari sebelumnya (h2 – h1) bernilai positif, maka
usaha juga bernilai positif. Artinya, kita sendirilah yang harus berusaha lebih
keras.
16. m = 2E/v2
Karena energi kita
patok tetap atau konstan, maka besar energi untuk sementara bisa diabaikan.
Nah, jika kita ingin mendapatkan rezeki yang lebih besar maka yang harus
dilakukan adalah memperkecil kecepatan kita dalam beribadah kepada Allah.
Maksudnya, janganlah terlalu tergesa-gesa saat beribadah. Kalau biasanya salat
dengan kecepatan 2 rakaat/menit, cobalah diperlama menjadi 1
rakaat/menit, misalnya. Lalu, bagaimana cara memperkecil kecepatan itu?
Menurut saya, makna
antara orang telah diberi anugerah IQ tinggi dan orang berkemampuan pas-pasan
maka kesuksesan yang diraihnya
17. Gerak Parabola
Hidup yang dimulai dari titik 0 naik dan berarak
membentuk sebuah sudut elevasi tertentu (semakin menuju 45 derajat, semakin
menuju pada sebuah keselarasan hidup, dimana relasi antara sesame manusia dan
sang pencipta seimbang). Pada gerak parabola, ada titik dimana kita naik dan
ada pula titik dimana kita akan jatuh. Hiduplah pada sudut 45 derajat. Itu
adalah kehidupan yang penuh dengan keseimbangan antara Hidupmu dan TuhanMu.
Kebanyakan dari kita menggunakan gerak parabola ini dalam kehidupan. Just sweet
beginning but better ending.
18. Q = W + ∆U
Kalor yang diberikan kepada sistem
akan menyebabkan sistem melakukan usaha dan mengalami perubahan energi dalam.
Prinsip ini dikenal sebagai hukum kekekalan energi dalam termodinamika atau
disebut hukum I termodinamika
Pengalaman adalah pelajaran berharga
dari kesalahan yang dilakukan. Pengalaman-pengalaman secara tidak sengaja
memberi efek jerah dari manusia seperti halnya pemberian panas yang berarti
kalor. Akibat efek pemberian kalor maka manusia berkembang menjadi dewasa atau
matang pemikirannya. Menimbulkan spontanitas usaha kerja keras akan bertambah
matang pemikirannya karena terjadi perubahan energy dalam dari psikologis
manusia
19. C= Q/V
Kapasitansi
kapasitor menampung muatan. Semakin banyak muatan yang ditampung akan
memperoleh beda potensial yang kecil
Memiliki
makna filosofis, Otak kita sebagai kapsitor yang menampung ingatan-ingatan.
Nah’ semakin banyak kita bersosialisasi atau membaca bacaan bermanfaat maka
ketika kita berkomunikasi dengan orang berilmu akan menimbulkan misskonsepsi
atau misskomunikasi yang kecil dalam hal ini beda potensial kecil. Misal,
20. Q= m.c.∆T
Kalor
yang diserap atau diterima berbanding
lurus dengan massa benda, massa jenis zat cair, dan perubahan suhu
Manusia
tidak terlepas dari namanya gejolak hati yang menimbulkan emosional yang tinggi.
Kejengkelan dari sikap orang lain sebagai kalor yang diserap jiwa saat itu
massa dosa kita bertambah namun untuk meredam di butuhkan kalor jenis air
berupa air wudhu. Hal yang terjadi, Perubahan suhu gejolak hati yang berkurang.
21. P = m.V
Dalam
kehidupan nyata, momentum bisa dianalogikan sebagai perubahan atau kesuksesan.
Sedangkan massa dan kecepatan, keduanya bisa dianalogikan sebagai
keinginan(cita - cita) dan juga usaha. Karena momentum merupakan hasil
perkalian antara massa dan kecepatan, maka momentum akan bernilai nol ketika
massa, kecepatan, atau kedua-duanya bernilai nol. Artinya, tanpa usaha, impian
tidak akan pernah menjadi nyata, begitupun sebaliknya tanpa keinginan dan cita
– cita, usaha pun tidak akan tidak akan mendapatkan hasilnya karena usaha
sendiri merupakan wujud nyata dari keinginan dan cita - cita.
Kalau
kita sudah tahu bahwa massa = cita – cita, dan kecepatan = usaha, dapat kita
simpulkan momentum atau dalam konteks ini kita analogikan sebagai Kesuksesan
akan bernilai maksimal jika massa dan kecepatan dalam keadaan maksimal. Namun,
satu hal yang perlu anda ingat, suatu benda bermassa memiliki batas kecepatan
maksimum yang jika benda tersebut melaju dengan kecepatan yang melampaui batas
kecepatan maksimum yang dibolehkan, benda tersebut akan hancur. Artinya,
seberapapun besarnya keinginan dan cita – cita kita, kita tetap memiliki
keterbatasan yang harus kita sadari. Jangan sampai cita – cita dan keinginan
kita malah membunuh karakter dan diri kita sendiri sehingga akhirnya kita
menghalalkan segala cara untuk mewujudkannya
22. elastivitas
yang biasa digunakan jika benda tersebut bertumbukan yang biasanya menjadikan
benda tersebut memantul sejauh jarak tertentu dan tidak selalu sejauh jarak
awalnya. Dalam kehidupan nyata, elastivitas dapat kita analogikan sebagai takdir
atau ketetapan Tuhan. Artinya, meskipun kita sudah memiliki cita – cita dan
kita pun sudah berusaha secara maksimal, belum tentu hasil yang kita dapatkan
akan maksimal. Oleh karena itu, disinilah letak pentingnya menata hati agar
bisa punya niat yang tulus, bisa senantiasa teguh berikhtiar secara istiqomah,
dan bisa ikhlas atas semua hasil yang telah Allah berikan sebagai apresiasi
atas usaha yang telah kita lakukan.
Ingat, tugas kita hanyalah sebatas bercita – cita, berusaha, dan berdo’a. Untuk urusan hasil, pasrahkan dan serahkan semuanya pada yang Maha Kuasa. Satu hal lagi yang perlu anda ingat, Rahmat Allah tidaklah terbatas. Jika anda mau berusaha dan berdo’a, bukan tidak mungkin nilai elastivitas yang Allah berikan akan membuat usaha anda mendapatkan hasil yang jauh lebih banyak dari yang anda harapkan dan usahakan.
Ingat, tugas kita hanyalah sebatas bercita – cita, berusaha, dan berdo’a. Untuk urusan hasil, pasrahkan dan serahkan semuanya pada yang Maha Kuasa. Satu hal lagi yang perlu anda ingat, Rahmat Allah tidaklah terbatas. Jika anda mau berusaha dan berdo’a, bukan tidak mungkin nilai elastivitas yang Allah berikan akan membuat usaha anda mendapatkan hasil yang jauh lebih banyak dari yang anda harapkan dan usahakan.
23. Gaya
pegas
Kita sering menjumpai pegas dalam
kehidupan sehari-hari, misalnya digunakan untuk olahraga dan keperluan lain.
Sadar atau tidak ternyata banyak hal bisa dijelaskan dengan pegas tersebut.
Misalnya ketika seseorang terus ditekan maka lama-kelamaan dia akan melakukan
pemberontakan, hal itu telah terjadi ketika peristiwa reformasi, dimana pada
masa rejim “orde baru” banyak sekali aktifitas yang terus dan terus ditekan
oleh pemerintah sampai menyebapkan banyak terjadi aksi pembunuhan dll, namun
ketika rasa jenuh dan muak terhadap pemerintah mulai bergejolak akhirnya
terjadilah reformasi yang telah menumbangkan rejim yang telah berkuasa selama
32 tahun itu. Kembali lagi kemasalah pegas, ketika sebuah pegas ditarik atau
didorong, maka ketika gaya yang diberikan tersebut ditiadakan maka yang terjadi
adalah pegas akan kembali kekeadaan normal yang biasanya diawali dengan
kelebihan2 dari ukuran semula.
24. Medan
magnet atau medan listrik Medan magnet adalah daerah dimana gaya magnet masih
bisa terasa. Begitupun medan listrik, artinya daerah dimana gaya listrik masih
bisa dirasakan Dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa memaknai hal tersebut
sebagai salah satu cara untuk mendekatkan diri dengan yang maha kuasa. Kita
saat ini berada dalam medan tuhan, artinya kita harus mengikuti sgala yang
menjadi printah tuhan, andaikan kita mau menghindari atau tidak menginginkan
mengikuti printah tuhan, maka kita harus keluar dari medan tuhan. Tapiu pertanyaannya
adalah adakah tempat itu...? jagat raya yang luas ini sekalipun brada dalam
kekuasaan atau medan tuhan.! Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk tidak
mempercayainya.
25. Gaya
tarik dan gaya tolak
Kita telah mempelajari sifat dari magnet, bahwa kutub sama selalu tolak menolak atau semakin menjauh dan kutub tak sama selalu tarik menarik atau semakin mendekat. Andaikan kita melihat sifat magnet diatas kita bisa juga melihatnya dalam pengaplikasian sehari-hari, baik dari segi hubungan dengan tuhan (Habluminallah), maupun hubungan dengan manusia (habluminannas) Dalam kaitannya dengan hablumin Allah, kita tau bahwa kutub sama pasti tolak menolak dan kutub tak sama saling tarik menarik, ketika kita mengkaitkannya dalah hal agama, kita sebagai mahluk harus menjadi muatan yang berbeda dengan Allah selaku pencipta kita. Ketika manusia menganggap dirinya sebagai mahluk ciptaan tuhan atau hamba tuhan sedangkan Allah sebagai yang maha kuasa atas segalanya dalam artian manusia sebagai hamba dan tuhan sebagai penguasa. Maka kita akan semakin dekat denganNya karna kita menganggap diri kita berbeda muatan denganNya, namun ketika kita seolah menganggap diri kita sebagai tuhan (Fir’aun) maka kita akan semakin menjauh dari tuhan karna sifat kutub yang sama akan tolak menolak atau semakin menjauh. Dalam kaitannya dengan habluminanas, saya menganggapnya sebagai sebuah trik dalam bergaul....! ketika kita berintraksi dengan manusia kita harus memiliki sikap sebagai dua muatan yang berbeda, agar tercipta keharmonisan dalam berhubungan, misalnya hubungan antara cowok dan cewek, ada yang mendengarkan ada yang berbicara.
Kita telah mempelajari sifat dari magnet, bahwa kutub sama selalu tolak menolak atau semakin menjauh dan kutub tak sama selalu tarik menarik atau semakin mendekat. Andaikan kita melihat sifat magnet diatas kita bisa juga melihatnya dalam pengaplikasian sehari-hari, baik dari segi hubungan dengan tuhan (Habluminallah), maupun hubungan dengan manusia (habluminannas) Dalam kaitannya dengan hablumin Allah, kita tau bahwa kutub sama pasti tolak menolak dan kutub tak sama saling tarik menarik, ketika kita mengkaitkannya dalah hal agama, kita sebagai mahluk harus menjadi muatan yang berbeda dengan Allah selaku pencipta kita. Ketika manusia menganggap dirinya sebagai mahluk ciptaan tuhan atau hamba tuhan sedangkan Allah sebagai yang maha kuasa atas segalanya dalam artian manusia sebagai hamba dan tuhan sebagai penguasa. Maka kita akan semakin dekat denganNya karna kita menganggap diri kita berbeda muatan denganNya, namun ketika kita seolah menganggap diri kita sebagai tuhan (Fir’aun) maka kita akan semakin menjauh dari tuhan karna sifat kutub yang sama akan tolak menolak atau semakin menjauh. Dalam kaitannya dengan habluminanas, saya menganggapnya sebagai sebuah trik dalam bergaul....! ketika kita berintraksi dengan manusia kita harus memiliki sikap sebagai dua muatan yang berbeda, agar tercipta keharmonisan dalam berhubungan, misalnya hubungan antara cowok dan cewek, ada yang mendengarkan ada yang berbicara.
keren dan sepakat, terimakasih untuk ilmunya....
BalasHapusMakasih mbk atas ilmunya.. Semoga menjadi keberkahan mbk.,, dan manfaat bagi kita semua
BalasHapusKeren :D
BalasHapusini yg lagi dicari
BalasHapus