Selasa, 15 Januari 2013

MAKALAH STRABEL PENDEKATAN PEMBELAJARAN

DAFTAR ISI
KATA PENGENTAR .............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................................... 1
B. Tujuan.................................................................................................................... 2
C. Manfaat................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendekatan Pembelajaran................................................................... 3
B. Perbedaan Prinsip dan Pendekatan....................................................................... 4
C. Perbedaan antara model, pendekatan, strategi, metode,
     teknik, taktik pembelajaran................................................................................... 5  
D. Tipe-tipe Pendekatan Pembelajaran...................................................................... 6
E. Implikasi Pendekatan Pembelajaran...................................................................... 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 13
B. Saran ..................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. iv
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi sekolah pada umumnya adalah rendahnya mutu pendidikan. Usaha peningkatan kualitas pendidikan terus dilaksanakan secara sistematis. Pembaharuan pendidikan tersebut merupakan upaya sadar yang sengaja dilakukan dengan tujuan memperbaiki praktek pendidikan dengan sungguh-sungguh. Upaya peningkatan mutu pendidikan salah satunya adalah menciptakan kurikulum yang lebih memberdayakan peserta didik. Untuk itu, perlu dirancang sebuah kurikulum yang berorientasi pada pencapaian tujuan pendidikan nasional yakni menghasilkan manusia yang berkualitas dan berkompeten.
Selain itu, mutu pendidikan juga sangat ditentukan oleh pendekatan-pendekatan yang digunakan para guru dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan. Ketepatan dalam menggunakan pendekatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru akan dapat membangkitkan motivasi dan minat siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan, serta terhadap proses dan hasil belajar siswa. Siswa akan mudah menerima materi yang diberikan oleh guru apabila pendekatan pembelajaran yang digunakan tepat dan sesuai dengan tujuan pembelajarannya. Adapun permasalahan yang dihadapi siswa antara lain kemandirian dan kedewasaan yang lambat, ini dilihat dari perilaku siswa di kelas yang sering ramai dan tidak merespon materi yang disampaikan oleh guru. Selanjutnya motivasi siswa sangat rendah, ini dapat dilihat keinginan siswa dalam mengikuti pelajaran sangat rendah. sehingga guru harus memotivasi terus menerus saat kegiatan belajar mengajar.
Pembelajaran yang baik adalah pendekatan yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan, kondisi siswa, sarana yang tersedia serta tujuan pembelajarannya.

B.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui fungsi pendekatan dalam pembelajaran
2.      Untuk mengetahui tipe-tipe pendekatan dalam pembelajaran
C.    Manfaat
1.      Mengetahui fungsi  pendekatan dalam pembelajaran
2.      Mengetahui tipe-tipe pendekatan dalam pembelajaran

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Pendekatan Pembelajaran
Istilah pendekatan berasal dari bahasa Inggris approach yang memiliki beberapa arti di antaranya diartikan dengan ’pendekatan’. Di dalam dunia pengajaran, kata approach lebih tepat diartikan a way of beginning something ‘cara memulai sesuatu’. Karena itu, istilah pendekatan dapat diartikan cara memulai pembelajaran. Pendekatan pembelajaran (teaching approach) adalah suatu ancangan atau kebijaksanaan dalam memulai serta melaksanakan pengajaran suatu bidang studi/mata pelajaran yang memberi arah dan corak kepada metode pengajarannya dan didasarkan pada asumsi yang berkaitan.
Menurut Akhmad Sudrajat dalam pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Fungsi pendekatan bagi suatu pengajaran adalah sebagai pedoman umum dan langsung bagi langkah-Iangkah metode pengajaran yang akan digunakan. Sering dikatakan bahwa pendekatan melahirkan metode. Artinya, metode suatu bidang studi, ditentukan oleh pendekatan yang digunakan. Di samping itu, tidak jarang nama metode pembelajaran diambil dari nama pendekatannya. Sebagai contoh dalam pengajaran bahasa. Pendekatan SAS melahirkan metode SAS. Pendekatan langsung melahirkan metode langsung. Pendekatan komunikatif melahirkar metode komuniatif.
Mohammad Surya ( 2004 ) memberikan penjelasan secara praktis mengenai fungsi pendekatan  seperti berikut :
1.      Memberikan garis – garis rujukan untuk perancangan pembelajaran
2.      Menilai hasil – hasil pembelajaran yang telah dicapai
3.      Mendiagnosis masalah – masalah belajar  yang timbul, dan
4.      Menilai hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilaksanakan
Bila prinsip lahir dari teori-teori bidang-bidang yang relevan,  pendekatan lahir dari asumsi terhadap bidang-bidang yang relevan pula. Misalnya, pendekatan pengajaran bahasa lahir dari asumsi-asumsi yang muncul terhadap bahasa sebagai bahan ajar, asumsi terhadap apa yang dimaksud dengan belajar, dan asumsi terhadap apa yang dimaksud dengan mengajar. Berdasarkan asumsi-asumsi itulah kemudian muncul pendekatan pengajaran yang dianggap cocok bagi asumsi-asumsi tersebut. Asumsi terhadap bahasa sebagai alat komunikasi dan bahwa belajar bahasa yang utama adalah melalui komunikasi, lahirlah pendekatan komunikatif.
B.     Perbedaan Prinsip dan Pendekatan
Supaya tidak salah pengertian antara prinsip pengajaran dengan pendekatan pengajaran, berikut ini disajikan beberapa perbedaan penting antara keduanya.
Prinsip
Pendekatan
Lahir dari teori-teori
Lahir dari asumsi-asumsi
Berperan sebagai kerangka teori metode pembelajaran.
Berperan sebagai ancangan atau pedoman langsung metode pembelajaran.
Memberi pedoman kepada metode pem-belajaran dalam  banyak hal, seperti bahan, siswa, guru, proses belajar mengajar.
Memberi pedoman kepada metode pem-belajaran terutama dalam hal proses belajar mengajar.
Hubungannya dengan metode (penyusunan metode bersifat tak lagsung dalam bentuk saran).
Hubungannya dengan penyusunan metode bersifat langsung dan menentukan wujud metode. Metode lahir dari pendekatan.
C.  Perbedaan antara model, pendekatan, strategi, metode, teknik, taktik pembelajaran  
Perbedaan model, pendekatan, strategi, metode, teknik, taktik pembelajaran Model Pembelajaran
Bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
Pendekatan Pembelajaran
Titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan
melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.

Strategi Pembelajaran

Suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien

Metode pembelajaran

Cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya.

Teknik Pembelajaran

Cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas.

Taktik Pembelajaran

Gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalkan, terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi dengan humor karena memang dia memiliki sense of humor yang tinggi, sementara yang satunya lagi kurang memiliki sense of humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu elektronik karena dia memang sangat menguasai bidang itu. Dalam gaya pembelajaran akan tampak keunikan atau kekhasan dari masing-masing guru, sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan tipe kepribadian dari guru yang bersangkutan. Dalam taktik ini, pembelajaran akan menjadi sebuah ilmu sekalkigus juga seni (kiat)


D.     Tipe-tipe Pendekatan Pembelajaran
1.       Pendekatan Kontekstual
Pendekatan Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dalam konteks ini siswa perlu mengerti apa makna belajar, manfaatnya, dalam status apa mereka dan bagaimana mencapainya. Dengan ini siswa akan menyadari bahwa apa yang mereka pelajari berguna sebagai hidupnya nanti. Sehingga, akan membuat mereka memposisikan sebagai diri sendiri yang memerlukan suatu bekal yang bermanfaat untuk hidupnya nanti dan siswa akan berusaha untuk menggapinya. Pendekatan kontekstual sendiri dilakukan dengan melibatkan komponen-komponen pembelajaran yang efektif yaitu konstruktivisme, bertanya, menemukan, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, penilaian sebenarnya
Dalam pengajaran kontekstual memungkinkan terjadinya lima bentuk belajar yang penting, yaitu :
a.      Mengaitkan adalah strategi yang paling hebat dan merupakan inti konstruktivisme. Guru menggunakan strategi ini ketia ia mengkaitkan konsep baru dengan sesuatu yang sudah dikenal siswa. Jadi dengan demikian, mengaitkan apa yang sudah diketahui siswa dengan informasi baru.
b.       Mengalami merupakan inti belajar kontekstual dimana mengaitkan berarti menghubungkan informasi baru dengan pengelaman maupun pengetahui sebelumnya. Belajar dapat terjadi lebih cepat ketika siswa dapat memanipulasi peralatan dan bahan serta melakukan bentuk-bentuk penelitian yang aktif.
c.       Menerapkan. Siswa menerapkan suatu konsep ketika ia malakukan kegiatan pemecahan masalah. Guru dapet memotivasi siswa dengan memberikam latihan yang realistic dan relevan.
d.       Kerjasama. Siswa yang bekerja secara individu sering tidak membantu kemajuan yang signifikan. Sebaliknya, siswa yang bekerja secara kelompok sering dapat mengatasi masalah yang komplek dengan sedikit bantuan. Pengalaman kerjasama tidak hanya membantu siswa mempelajari bahan ajar, tetapi konsisten dengan dunia nyata.
e.        Mentransfer. Peran guru membuat bermacam-macam pengelaman belajar dengan fokus pada pemahaman bukan hapalan.
2.      Pendekatan Konstruktivisme
Pendekatan konstruktivisme merupakan pendekatan dalam pembelajaran yang lebih menekankan pada tingkat kreatifitas siswa dalam menyalurkan ide-ide baru yang dapat diperlukan bagi pengembangan diri siswa yang didasarkan pada pengetahuan.
Pada dasarnya pendekatan konstruktivisme sangat penting dalam peningkatan dan pengembangan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa berupa keterampilan dasar yang dapat diperlukan dalam pengembangan diri siswa baik dalam lingkungan sekolah maupun dalam lingkungan masyarakat.
Dalam pendekatan konstruktivisme ini peran guru hanya sebagai pembimbing dan pengajar dalam kegiatan pembelajaran. Olek karena itu , guru lebih mengutamakan keaktifan siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan ide-ide baru yang sesuai dengan materi yang disajikan untuk meningkatkan kemampuan siswa secara pribadi.
Jadi pendekatan konstruktivisme merupakan pembelajaran yang lebih mengutamakan pengalaman langsung dan keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Secara umum yang disebut konstruktivisme menekankan kontribusi seseorang pembelajar dalam memberikan arti, serta belajar sesuatu melalui aktivitas individu dan sosial. Tidak ada satupun teori belajar tentang konstruktivisme, namun terdapat beberapa pendekatan konstruktivis, misalnya pendekatan yang khusus dalam pendidikan matematik dan sains. Beberapa pemikir konstruktivis seperti Vigotsky menekankan berbagi dan konstruksi sosial dalam pembentukan pengetahuan (konstruktivisme sosial); sedangkan yang lain seperti Piaget melihat konstruksi individu lah yang utama (konstruktivisme individu).
Konstrukstivisme Individu
Para psikolog konstruktivis yang tertarik dengan pengetahuan individu, kepercayaan, konsep diri atau identitas adalah mereka yang biasa disebut konstruktivis individual. Riset mereka berusaha mengungkap sisi dalam psikologi manusia dan bagaimana seseorang membentuk struktur emosional atau kognitif dan strateginya
Konstruktivisme Sosial
Berbeda dengan Piaget, Vygotsky percaya bahwa pengetahuan dibentuk secara sosial, yaitu terhadap apa yang masing-masing partisipan kontribusikan dan buat secara bersama-sama. Sehingga perkembangan pengetahuan yang dihasilkan akan berbeda-beda dalam konteks budaya yang berbeda. Interaksi sosial, alat-alat budaya, dan aktivitasnya membentuk perkembangan dan kemampuan belajar individual.
Ciri-ciri pendekatan konstruktivisme
a.       Dengan adanya pendekatan konstruktivisme, pengembangan pengetahuan bagi peserta didik dapat dilakukan oleh siswa itu sendiri melalui kegiatan penelitian atau pengamatan langsung sehingga siswa dapat menyalurkan ide-ide baru sesuai dengan pengalaman dengan menemukan fakta yang sesuai dengan kajian teori.
b.      Antara pengetahuan-pengetahuan yang ada harus ada keterkaitan dengan pengalaman yang ada dalam diri siswa.
c.       Setiap siswa mempunyai peranan penting dalam menentukan apa yang mereka pelajari.
d.      Peran guru hanya sebagai pembimbing dengan menyediakan materi atau konsep apa yang akan dipelajari serta memberikan peluang kepada siswa untuk menganalisis sesuai dengan materi yang dipelajari.
3.      Pendekatan Deduktif
Pendekatan deduktif (deductive approach) adalah pendekatan yang menggunakan logika untuk menarik satu atau lebih kesimpulan (conclusion) berdasarkan seperangkat premis yang diberikan. Dalam sistem deduktif yang kompleks, peneliti dapat menarik lebih dari satu kesimpulan. Metode deduktif sering digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan dari sesuatu yang umum ke sesuatu yang khusus.
Pendekatan deduktif merupakan proses penalaran yang bermula dari keadaan umum ke keadaan khusus sebagai pendekatan pengajaran yang bermula dengan menyajikan aturan, prinsip umum dan diikuti dengan contoh khusus atau penerapan aturan, prinsip umum ke dalam keadaan khusus.
4.      Pendekatan Induktif
Pendekatan induktif menekanan pada pengamatan dahulu, lalu menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut. Metode ini sering disebut sebagai sebuah pendekatan pengambilan kesimpulan dari khusus menjadi umum.
Pendekatan induktif merupakan proses penalaran yang bermula dari keadaan khusus menuju keadaan umum.
5.      Pendekatan Konsep
Pendekatan konsep adalah pendekatan yang mengarahkan peserta didik meguasai konsep secara benar dengan tujuan agar tidak terjadi kesalahan konsep (miskonsepsi). Konsep adalah klasifikasi perangsang yang memiliki ciri-ciri tertentu yang sama. Konsep merupakan struktur mental yang diperoleh dari pengamatan dan pengalaman.
Pendekatan Konsep merupakan suatu pendekatan pengajaran yang secara langsung menyajikan konsep tanpa memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati bagaimana konsep itu diperoleh.
6.      Pendekatan Proses
Pendekatan proses merupakan pendekatan pengajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghayati proses penemuan atau penyusunan suatu konsep sebagai suatu keterampilan proses.
Pendekatan proses adalah pendekatan yang berorientasi pada proses bukan hasil. Pada pendekatan ini peserta didik diharapkan benar-benar menguasai proses. Pendekatan ini penting untuk melatih daya pikir atau mengembangkan kemampuan berpikir dan melatih psikomotor peserta didik. Dalam pendekatan proses peserta didik juga harus dapat mengilustrasikan atau memodelkan dan bahkan melakukan percobaan. Evaluasi pembelajaran yang dinilai adalah proses yang mencakup kebenaran cara kerja, ketelitian, keakuratan, keuletan dalam bekerja dan sebagainya.
7.      Pendekatan Sains, Teknologi, dan Masyarakat
Pendekatan Science, Technology and Society (STS) atau pendekatan Sains, Teknologi dan Masyarakat (STM) merupakan gabungan antara pendekatan konsep, keterampilan proses,CBSA, Inkuiri dan diskoveri serta pendekatan lingkungan. (Susilo, 1999). Istilah Sains Teknologi Masyarakat (STM) dalam bahasa Inggris disebut Sains Technology Society (STS), Science Technology Society and Environtment (STSE) atau Sains Teknologi Lingkungan dan Masyarakat. Meskipun istilahnya banyak namun sebenarnya intinya sama yaitu Environtment, yang dalam berbagai kegiatan perlu ditonjolkan. Sains Teknologi Masyarakat (STM) merupakan pendekatan terpadu antara sains, teknologi, dan isu yang ada di masyarakat. Adapun tujuan dari pendekatan STM ini adalah menghasilkan peserta didik yang cukup memiliki bekal pengetahuan, sehingga mampu mengambil keputusan penting tentang masalah-masalah dalam masyarakat serta mengambil tindakan sehubungan dengan keputusan yang telah diambilnya.
Filosofi yang mendasari pendekatan STM adalah pendekatan konstruktivisme, yaitu peserta didik menyusun sendiri konsep-konsep di dalam struktur kognitifnya berdasarkan apa yang telah mereka ketahui.
E.     Implikasi Pendekatan Pembelajaran
1.       Pendekatan Pembelajaran Individual
Pembelajaran secara individual adalah kegiatan mengajar guru yang menitikberatkan pada bantuan dan bimbingan belajar kepada masing-masing individu. Pada pembelajaran ini, guru memberi bantuan pada masing-masing pribadi. Contohnya, bantuan guru kelas tiga kepada siswa yang membaca dalam hati dan menulis karangan. Pada membaca dalam hati secara individual siswa menemukan kesukaran sendiri-sendiri.
2.      Pendekatan Pembelajaran berkelompok
Dalam pembelajaran ini, guru memberikan bantuan atau bimbingan kepada tiap anggota kelompok lebih intensif. Hal ini terjadi karena: (1) hubungan antarguru-siswa menjadi lebih sehat dan akrab (2)siswa memperoleh bantuan, kesempatan, sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, dan minat (3)siswa dilibatkan dalam penentuan tujuan belajar
Ciri-ciri yang menonjol pada pembelajaran secara kelompok dapat ditinjau dari segi:
a.       Tujuan pengajaran pada kelompok kecil
Tujuan pengajaran pada kelompok kecil adalah: (1)memberi kesempatan kepada setiap siswa untuk mengembangkan kemampuan memecahkan masalah secara rasional. (2)mengembangkan sikap sosial dan semangat bergotong-royong dalam kehidupan (3)mendinamiskan kegiatan kelompok dalam belajar sehingga tiap anggota merasa diri sebagai bagian dari kelompok yang bertanggung jawab. (4)mengembangkan kemampuan kepemimpinan-keterpimpinan pada tiap anggota kelompok dalam pemecahan masalah kelompok.
b.      Siswa dalam pembelajaran kelompok kecil        
Siswa dalam kelompok kecil adalah anggota kelompok yang belajar untuk memecahkan masalah kelompok. Kelompok kecil merupakan satuan kerja yang kompak dan kohesif.
Ciri-ciri kelompok kecil yang menonjol adalah: (1)tiap siswa merasa sadar diri sebagai anggota kelompok. (2)tiap siswa merasa diri memiliki tujuan bersama berupa tujuan kelompok (3)memiliki rasa saling membutuhkan dan saling tergantung (4)ada interaksi dan komunikasi antar anggota (5)ada tindakan berasama sebagai perwujudan tanggung jawab kelompok .
Agar kelompok kecil berperan konstruktif dan produktif diharapkan: (1)anggota kelompok sadar diri menjadi anggota kelompok (2)siswa sebagai anggota kelompok memiliki tanggung jawab (3)tiap anggota kelompok membina hubungan akrab (4)kelompok mewujud dalam satuan kerja yang kohesif.
c.       Guru sebagai pembelajar dan pembelajaran kelompok
Peranan guru dalam pembelajaran kelompok terdiri dari:
a.      Pembentukan kelompok
Dengan pertimbangan tujuan yang akan diperoleh siswa dalam berkelompok, latar belakang pengalaman siswa, serta minat atau pusat perhatian siswa
b.      Perencanaan tugas kelompok
Tugas kelompok dapat paralel (semua kelompok memiliki tugas yang sama) atau komplementer (kelompok saling melengkapi pemecahan masalah).
c.        Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan, guru dapat berperan sebagai berikut: 1)pemberi informasi umum tentang proses belajar kelompok 2)sebagai fasilitator, pembimbing, dan pengendali ketertiban kerja 3)melakukan evaluasi.
3.      Pendekatan Pembelajaran Klasikal
Pembelajaran klasikal merupakan kemampuan guru yang utama. Hal itu disebabkan oleh pengajaran klasikal merupakan kegiatan mengajar yang tergolong efisien. Secara ekonomis, pembiayaan kelas lebih murah. Jumlah siswa tiap kelas pada umumnya berkisar dari 10-45 orang. Dengan jumlah siswa sebanyak itu, guru masih dapat membelajarkan siswa secara berhasil.
Pembelajaran kelas berarti melaksanakan pengelolaan kelas, yaitu penciptaan kondisi yang memungkinkan terjadinya kegiatan belajar dengan baik. Dan juga melaksanakan pengelolaan pembelajaran yang bertujuan mencapai tujuan belajar.
Tekanan utama pembelajaran adalah seluruh anggota kelas. Di samping penyusunan desain instruksional yang dibuat, maka pembelajaran kelas dapat dilakukan dengan: (1)penciptaan tertib belajar (2)penciptaan suasana senang dalam belajar (3)pemusatan perhatian pada bahan ajar (4)Mengikutsertakan siswa belajar aktif (5)Pengorganisasian belajar sesuai dengan kondisi siswa. Guru dapat mengajar seorang diri atau bertindak sebagai tim pembelajar.

BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
  1. Pendekatan pembelajaran (teaching approach) adalah suatu ancangan atau kebijaksanaan dalam memulai serta melaksanakan pengajaran suatu bidang studi/mata pelajaran yang memberi arah dan corak kepada metode pengajarannya dan didasarkan pada asumsi yang berkaitan.
  2.  Fungsi pendekatan bagi suatu pengajaran adalah sebagai pedoman umum dan langsung bagi langkah-Iangkah metode pengajaran yang akan digunakan. Sering dikatakan bahwa pendekatan melahirkan metode.
  3. Tipe-tipe pendekatan pembelajaran antara lain, pendekatan kontekstual,  pendekatan konstruktivism, pendekatan deduktif, pendekatan induktif pendekatan konsep, pendekatan proses, pendekatan sains, teknologi, dan masyarakat
B.     Saran
  1.  Melalui makalah ini pembaca dapat memahami materi pendekatan pembelajaran
  2.  Melalui makalah ini pembaca mengetahui pentingnya proses pendekatan pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Macam-macam Pendekatan Pembelajaran. ..\BAHAN\03 Pendekatan Pembelajaran\MAcam -Macam Pendekatan PeMBELajaRan « chotem.htm

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Bandung: San Grafika


STRATEGI PEMBELAJARAN FISIKA

TAKTIK PEMBELAJARAN BERUPA PEMBERIAN PERMAINAN
Pemberian permainan kepada peserta didik merupakan salah satu taktik yang dalam psikis siswa tidak merasa tertekan artinya siswa santai tapi ilmu bisa diserap dengan mudahnya. Dengan permainan siswa bisa kreatif, berpikir cepat, dan aktif. Paling penting meningkatkan kecerdasan emosional.
Pemberian permainan berupa:
1.    Siswa dibagi dalam kelompok dan kemudian dikondisikan dengan bahan ajarnya dalam hal ini yang sesuai penanaman konsep berupa teori. Setiap kelompok membuat paper format Teka-Teki Silang sesuai materi ajar. Setelah itu, perkelompok saling tukar menukar TTS. Diberikan waktu untuk mengisi TTS tersebut. Jadi, secara tidak langsung siswa bisa memahami konsep ajar dan merasa berkesan. Siswa tidak harus menghafal sesuai kata-kata yang dibuku tapi menjelaskan dengan redaksi kalimat yang berbeda namun masih dalam pemahaman yang sama.
2.      Dalam perhitungan melibatkan rumus-rumus fisika. Siswa dibagi atas beberapa kelompok dan pada pertemuan tersebut guru memberikan soal sama berupa pilihan ganda untuk setiap kelompok. Kemudian, tiap 1 nomor diperiksa (pilihan dicocokkan dengan cara kerja). Dipapan tulis guru menulis skor yang didapatkan tiap kelompok. Untuk lebih memotivasi siswa kelompok yang terendah diberi sanksi nyanyi dan juara diberi hadiah. Hal seperti ini pernah saya dapatkan dibangku SMA tapi pada pelajaran Matematika.
3.      Penguasaan Tekhnologi Informatika tidak menjadi kendala untuk mahasiswa sekarang untuk membuat simulasi Games One’s Tobe A Millionare yang mana soal-soalnya menyangkut materi Fisika ataukah tidak perlu pakai software aplikasi. Permainan seperti itu bisa secara nyata dilakukan di kelas dengan dirancang sedemikian rupa.    

CERITA PENGANTAR PEMBELAJARAN FISIKA
Cerita 1
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Ananda sekalian, tetaplah bersemangat. Semoga hari ini Ananda bisa mudah menyerap ilmu atas izin Allah.
Sebelum kita masuk pada pelajaran inti. Seperti biasanya ibu punya cerita:
Di zaman dahulu kala, Mbah Nirmala diasingkan di sebuah kampung terpencil. Suatu hari Mbah menggoreng ikan yang terlebih dahulu di asaminya. Mbah pun memanaskan minyak goreng. Di masukkanlah ikan segar itu di wajan berminyak panas. Apa yang terjadi minyak tersebur bergolak meletup mengenai kulit lengan tangan mbah. Yah’ tentu terasa perih dan melepuh. Mbah pun menanyakan kejadian tersebut kepada tabib. Penjelasannya ikan mengandung air. Kalau menggoreng dengan minyak panas, minyak akan memercik keluar. Jadi percikan itu bukan percikan minyak tapi percikan air. Air merupakan zat cair bila terkena minyak panas dalam sekejap akan berubah menjadi gas dan akan memercik keluar.
Ananda sekalian, dari cerita tersebut apa yang bisa kita simpulkan? Ini berhubungan erat dengan Fisika jika dikaji. Bila dipanaskan hingga mencapai 1000 C, air akan bergolak mendidih. Air tadinya merupakan zat cair juga akan berubah bentuk menjadi uap air yang merupakan gas. Ketika tetesan air masuk ke dalam minyak panas yang panasnya mencapai 1600-2000 C, air akan dalam sekejap berubah bentuk dari cair menjadi gas dan memercik. Meskipun kelihatannya seperti percikan minyak, pada kenyataannya justru airlah yang memercik.
Ada banyak hal realita kehidupan yang kita hadapi perlu mendapatkan perhatian seperti kejadian percikan air dalam minyak panas. Dengan mengkritisi hal tersebut maka pengetahuan kita akan bertambah
Cerita 2
Sudah diberitahukan sebelumnya bahwa materi ajar hari ini adalah “Termodinamika”. Ananda sekalian, sudah membaca di rumah kan untuk materi ini. Ananda harus punya pengetahuan dasar/ bekal dari rumah dalam memulai pembelajaran di kelas agar pemikiran Ananda bisa nyambung sehingga mudah memahami materi.
Cerita pendek dari Ibu sebelum memulai pembelajaran. Tidak ada yang tidak tahu AC. Walaupun AC adalah alat elektronik dalam kategori nyentrik karena harganya mahal. Yah’ hanya masyarakat kalangan atas yang rumahnya dipasangkan AC atau bangunan-bangunan bergengsi seperti mol-mol, perusahaan, dll. Ya’ Ketika anak usia 14 tahun diajak oleh Ibunya berbelanja ke Supermarket di Siang hari. Dalam perjalanan, di lingkungan luar karena suhu diatas normal sehingga perasaan panas, kulitpun berekskresi mengeluarkan sisa-sisa metabolisme berupa air, garam-garam mineral, dll menjadikan kita gerah dan tidak nyaman. Namun, ketika Ibu dan Anak ini tiba di supermarket  ber-AC perasaan berubah adem. Anak tersebut yang awalnya mengeluh menjadi bertanya-tanya. Bagaimana bisa ada alat seperti ini kita bisa merasakan dingin walaupun udara di luar ruangan panas?. Bagaimana prinsip kerja alat AC? Ternyata pertanyaan tersebut hanya bisa dijawab dalam ilmu fisika.
Ini buka sekedar cerita basi tapi Ibu mengajak Ananda untuk bisa berpikir kritis, menimbulkan rasa keingintahuan seperti remaja 15 tahun tersebut, tanggaplah terhadap keadaan sekitar hal-hal yang Ananda jumpai dalam kehidupan sehari-hari, alat AC ada karena pengembangan ilmu fisika bidang termodinamika, betapa pentingnya pendidikan.
Satu lagi penemuan para ahli fisika Air Conditioner. Prinsip Kerjanya bisa kita kuak dalam materi ini.  Jawaban dari pertanyaan Ibu tadi mengenai prinsip kerja AC menjadi tugas Ananda. Cobalah berusaha sendiri mencari jawaban karena akan lebih berkesan diingatan Ananda.
Cerita 3
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatu..
Hari ini kita akan melanjutkan materi minggu lalu. Tapi, sebelumnya saya tekankan kepada Ananda sekalian. Ananda sudah tahu semua  “kebersihan sebagian dari iman”. Namun, mangapa suasana kelas hari ini terlihat kotor? Yah ‘ siapa yang bertanggung jawab membersihkan hari ini?
Sebelum masuk ke materi. Ibu punya cerita singkat..
Seekor kurcaci angkuh menjadikan alergi debu sebagai alasan untuk tidak membersihkan. Namun, Sang Nirmala menasehatinya bahwa tahukah engkau bahwa tidak ada ciptaan Allah  yang sia-sia. Di balik kejelekan debu juga mempunyai manfaat yang terselubung. Nah, pasti Ananda sekalian penasaran kan?
Debu dapat mengotori  lingkungan, namun keberadaan debu bisa sangatlah penting. Misalkan  saja saat uap air di udara mencapai kejenuhan , uap air akan memerlukan debu dalam udara  untuk bergabung membentuk air hujan yang jatuh ke permukaan bumi. Jika tidak ada debu, di dunia ini tak mungkin turun hujan ataupun salju. Selain itu, debu  yang ada dalam udara juga dapat  membantu menghalangi sinar matahari langsung sehingga makhluk hidup di bumi tidak akan kekeringan akibat sinar matahari yang terlalu kuat. Dari sini tampak jelas betapa pentingnya debu. Jadi, satu lagi contoh fakta dalam kehidupan sehari-hari yang kita ungkap melalui konsep fisika.