Senin, 14 Januari 2013

MAKALAH PENDEKATAN SETS DI PULAU KAPOPPOSANG

KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya makalah dengan judul “Pembelajaran SETS Science, Environment, Technology, and Society” dapat diselesaikan tepat waktu dengan mengangkat materi ajar “Mengidentifikasi Alat-Alat Optik”. Makalah ini merupakan tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran.
Penyusunan makalah ini membutuhkan waktu yang panjang dan pemikiran mendalam. Ada beberapa referensi dari internet yang mendukung isi dari makalah ini. Penyajian dari makalah ini berupa pembahasan materi yang terkait dengan judul.
Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan arahan dan dukungan dalam penyusunan makalah ini
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu diharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin.

                                                                           Makassar,     Desember 2012
                                                                                                      

                                                                                                   Penyusun

DAFTAR ISI
                                               Halaman
Kata Pengantar...................................................................................................... ii
Daftar isi................................................................................................................ iii 
BAB I. Pendahuluan ............................................................................................ 01
BAB II. Pembahasan ........................................................................................... 02
BAB III. Penutup ................................................................................................ 10
1.      Kesimpulan ..................................................................................................... 10
2.      Saran ............................................................................................................... 10
Daftar Pustaka ...................................................................................................... iv

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Pada mata kuliah Strategi Pembelajaran kita mengkaji model, tujuan, strategi, metode, tekhnik, dan taktik pembelajarn. Jadi, mahasiswa diberi gambaran mengenai hal terebut. Setelah kita ulas melalui diskusi tentang yang dikaji tersbut. Hasil diskusi yang dicapai adalah strategi pembelajaran yang cocok untuk mata pelajaran fisika berbasis SETS. Karena pendekatan ini selalu mengaitkan antara sains, teknologi dan penggunaan sains dan teknologi itu dalam masyarakat. Dengan penggunaan pendekatan itu di dalam pembelajaran fisika maka dalam proses pembelajarannya, kita mempunyai konsekuensi bahwa selain kita menanamkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep atau prinsip-prinsip fisika, kita perlu juga menanamkan pemahaman siswa terhadap teknologi yang berkaitan dengan konsep itu, dan kemungkinan penggunaannya di lingkungan masyarakat atau dalam kehidupan sehari-hari.
Hakekat SETS dalam pendidikan merefleksikan bagaimana harus melakukan dan apa saja yang bisa dijangkau oleh pendidikan SETS. Pendidikan SETS harus mampu membuat peserta didik yang mempelajarinya baik siswa maupun warga masyarakat benar-benar mengerti hubungan tiap-tiap elemen dalam SETS. Hubungan yang tidak terpisahkan antara sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat merupakan hubungan timbal balik dua arah yang dapat dikaji manfaat-manfaat maupun kerugian-kerugian yang dihasilkan. Pada akhirnya peserta didik mampu menjawab dan mengatasi setiap problem yang berkaitan dengan kekayaan bumi maupun isu -isu sosial serta isu-isu global, hingga pada akhirnya bermuara menyelamatkan bumi.
Pendekatan SETS merupakan pendekatan berbasis konteks yang memiliki peranan yang sangat penting dalam memotivasi anak dan mengembangkan keaksaraan ilmiah mereka. Dengan demikian, tujuan pendekatan SETS adalah untuk membentuk individu yang memiliki literasi sains dan teknologi serta memiliki kepedulian terhadap masalah masyarakat dan lingkungannya Melalui makalah ini, penulis akan memperkenalkan pembelajaran berbasis SETS dengan mengangkat materi ajar mendeskripsikan alat-alt optic.

BAB II
PEMBAHASAN
1.     SETS di pulau Kapopposang
Dalam berbagai kasus, maka kita mengaitkan penerapan SETS lingkungan  dipelosok daerah tertinggal
Sebagai mahasiswa yang dipersiapkan menjadi guru. Tidak bisa kita pungkiri suatu saat kita akan mengajar di tempat yang jauh dari kampung halaman kita. Artinya kita menjunjung tinggi keprofesionalan guru dengan siap ditempatkan di mana saja. Sebagai contoh untuk Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan yang terdiri dari daratan, pegunungan, dan kepulauan. Namun, sebagian besar  daerah ini adalah daerah kepulauan sehingga kemungkinan besar, guru-guru akan ditempatkan di pulau. Ini adalah bagian dari konsekuensi dan bentuk pengabdian seorang guru.
Untuk makalah ini, saya mengangkat daerah kepulauan. Penentuan daerah atau lokasi tempat dinas ini karena lingkungan adalah salah satu unsure dalam pembelajaran SETS. Dipilih daerah tertinggal karena kita juga harus memikirkan perataan pendidikan daerah terpencil dan membuka cakrawala berpikr kita untuk kemajuan pendidikan di daerah. Kita harus iba dengan daerah-daerah tertinggal. Bagaimana jika pembelajaran berbasis SETS  juga diberlakukan pada lingkungan pulau.
Kita ketahui bahwa pembelajaran SETS, tidak terlepas oleh rana lingkungan, sains, tekhnologi, dan masyarakat. Ke empat rana ini saling berhubungan satu sama lain. Namun, pengkajian pembelajaran SETS kita awali pada rana lingkungan. Untuk rana lingkungan, sudah disebutkan sebelumnya kita memilih daerah pulau sebagai sampel untuk di ulas dalam makalah ini.
Pulau yang saya pilih sebagai sampel adalah Pulau Kappopposang. Uraian singkat untuk memperkenalkan pulau ini. Secara administratif pulau Kapoposang berada di Desa Mattiro Baji, Kecamatan Liukang Tuppabiring, Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Propinsi Sulawesi Selatan. Terletak pada bagian terluar kawasan Kepulauan Spermonde. Berdasarkan pemanfaatannya luas wilayah daratan ± 297.990 Ha, yang dibagi atas tiga bagian yaitu kawasan pemukiman, semak, dan kebun pohon kelapa. Lama perjalanan dapat ditempuh ± 4 jam menggunakan perahu tradisional (Jolloro’) dari Makassar. Menurut data yang ada daratan pulau Kapoposang diperkirakan telah dihuni sejak 300 tahun lalu (abad ke-16), oleh nelayan suku Bugis. Oleh sebab itu bahasa sehari-hari yang digunakan adalah bahasa Bugis.
Gambaran situasi rana lingkungan untuk daerah ini. Aktifitas masyarakat setempat adalah sebagai nelayan dengan memanfaatkan potensi laut: jenis ikan, taripang, dan rumput laut. Peralatan yang digunakan sangatlah sederhana (tradisional), kebanyakan masih menggunakan pancing ulur (hand line). Namun selain itu, adapula yang menggunakan jaring (gae). Adapun sistem pemasaran yang dilakukan para nelayan memiliki rantai penjualan yang amat singkat (Nelayan-Penadah-Konsumen).
          Lokasi Pulau Kapopposang merupakan pulau paling terluar dari gugusan pulau-pulau Spermonde. Keindahan alam masih terjaga dari kerusakan yang parah. Letaknya yang sangat strategis, dimana dapat dijangkau dari P. Kalimatan, Bali dan Jawa merupakan suatu peluang untuk dikembangkan untuk daerah pariwisata.
           Besarnya potensi keanekaragaman hayati ekosistem terumbu karang disekitar pulau ini, menunjukkan bahwa kawasan pulau Kapoposang memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi bila dibandingkan dengan beberapa kawasan lain di dunia.
Untuk kondisi alamnya sama dengan pulau-pulau lainnya bersuhu tinggi lumayan panas. Sisi lain yang bisa diungkap di pulau, masyarakatnya masih menjunjung tinggi rasa persatuan. Ini sesuai dengan ungkapan dari suku Makassar “abbulo sibatang” semangat persatuannya masih tinggi dan penghargaannya terhadap sesama besar. Para pendatang seperti guru yang di tugaskan di pulau sangat di hargai. Guru pendatang sering diberikan makanan dari masyarakat pulau. Mereka segan dalam artian rasa saling menghormati antar sesama masih terjaga. Nilai-nilai normative seperti adat istiadat yang menjunjung tinggi sopan santun dan wujud ketaatan kepada sang pencipta Allah SWT masih mengakar di diri mereka. Kearifan local seperti ini sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan. Sebab sekarang nilai-nilai tersebut sudah bergeser mengikuti zaman. Dalam pelaksanaan pendidikan menjadi pengarah yang tepat untuk mencetak generasi-generasi berkarakter
Pada rana sains. Sains adalah rana yang harus dimiliki oleh masyarakat. Karena dari bidang sainslah, tekhnologi-teknogi canggih bermunculan. Para ilmuwan dengan mengkaji ilmu sains dengan tekun yaitu mempelajari konsep-konsep fisika dan mengembangkannya.
Di daerah pulau yang menjadi keprihatinan kita, yaitu masih dikategorikan daerah tertinggal karena jauh dari pusat pemerintahan. Sehingga, mengenai sains masih tertinggal jauh. Dalam pendidikan, fasilitas-fasilitas yang membantu proses pembelajaran sains belum bisa disanggupi pemerintah. Faktor lainnya adalah pengajar yang kurang professional.
Di pulau, sebenarnya banyak produk-produk sains yang bisa dijadikan kebutuhan dalam mengatasi berbagai masalah. Misalnya, karena di pulau rawan ombak besar di musim tertentu maka kita perlu menghadirkan pendeteksi ombak, dan masih banyak lagi.
            Sesuai kompetensi dasar yang saya peroleh untuk dikaitkan dengan pembelajaran SETS  “Mendekripsikan Alat-alat Optic”. Dalam kontes pembelajaran hasil survey lapangan masih banyak masyarakat dan siswa yang belum tahu contoh dari alat-alat optic namun mengetahui kacamata dan teropong. Jadi, bisa disimpulkan bahwa redaksi kalimat alat-alat optic masih asing di telinga masyarakat. Sehingga, perlu diberi penjelasan bahwa mata, kacamata, teropong, kaca pembesar adalah alat-alat optic, pembuatan alat-alat ini berdasarkan konsep fisika. Kacamata yang mungkin sering dijumpai oleh masyarakat cara kerjanya menggunakan prinsip fisika yang tentunya hanya dikaji melalui ilmu sains. Pengaplikasian konsep fisika tentang optic sangat berguna bagi masyarakat umum.
Untuk tekhnologi yang cocok di Pulau Kapopposang dikaitkan dengan kompetensi dasar tentang alat-alat optic. Karena pulau ini  terkenal dengan daerah yang panorama bawah laut kaya akan terumbu karang, dengan penataan pepohonan disepanjang pinggiran pulau, pasir putih, dan pemukiman-pemukiman yang bersih. Setiap musim libur, pulau ini dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara. Pulau Kapoposang memang sangat indah dan memiliki banyak keistimewaan sebagai obyek wisata bahari. Hijau karena berbagai macam pepohonan.
Dengan kelebihan yang dimiliki pulau, pemerintah dapat mengembangkan daerah pulau ini dengan menjadikannya tempat wisata alam dengan melengkapi dengan fasilitas-fasilitas menyelam, perahu, dll. Ini menjadi dapat menarik animu wisatawan untuk berkunjung ke pulau. Dengan berlatar ini maka teknologi yang cocok untuk daerah ini yang menyangkut alat-alat optic berupa teropong untuk melihat kondisi ombak dari jarak jauh, juga kaca mata menyelam yang dibuat berdasarkan konsep fisika, kaca pembesar untuk melihat hewan-hewan kecil di pasir putih.
Semangat abbulo sibatang tepat jika kita masukkan ke bagian dari proses pembelajaran. Karena dengan semangat tersebut maka kerja sama siswa per satu kelompok dalam memecahkan masalah kuat. Juga terciptanya kondisi yang memungkinkan antar siswa dapat berbagi ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Kerja sama yang baik juga mengandalkan rasa saling menghargai. Maka, ini berdampak positif untuk membuat tekhnologi-tekhnologi sains. Seperti yang dicontoh kan para penemu-penemu, dari hasil temuannya banyak orang-orang yang dibelakangnya turut membantu.
Dengan tidak berbekal hanya ilmu pengetahuan saja namun dalam hal sikap juga menunjang. Karena yang dibutuhkan negeri ini tidak hanya orang cerdas namun berkarakter sehingga tidak ada penyimpangan-penyimpangan negative. Inilah tujuan dari pembelajaran SETS untuk mencetak output pintar,terampil,dan berkarakter
2.      Proses Pembelajaran berwawasan SETS di pulau Kapopposang
Proses pembelajaran:
Disinkronkan dengan Kompetensi Dasar pembelajaran dan  SETS yang berfokus kepada siswa. Adapun tahap-tahap pengajaran yang tertera pada RPP seperti berikut ini:
1.      Kegiatan awal
Ini adalah kegiatan pendahuluan. Dimana aktifitas guru menyampaikan tujuan ajar. Dimana tujuan pembelajarannya siswa diharapkan dapat mencapai point yang disampaikan yaitu siswa dapat mendeskripsikan seputar alat-alat optic berupa bagian-bagiannya, prinsip kerja, dan penerapannya. Jadi, guru menyampaikan hal-hal penting yang harus dikuasai siswa
Pada kegiatan ini pula, guru memberi motivasi kepada siswa dengan mengemban semangat abbulo sibatang. Yang mana, dalam ungkapan ini juga mengandung makna siri, napacce, sipakatau, sipakalebbi. Arti dari kata siri adalah mempunyai rasa malu, napacce adalah kata yang menujukkan oarng yang diajak bicara itu punya kekurangan, sipakatau artinya dalam hidup bermasyarakat kita harus mempertahankan saling mengenal tidak memandang ras, derajat, dll juga rasa hormat terhadap yang tua dan rasa sayang kepada yang muda.
Ungkapan-ungkapan ini sangat cocok untuk diterapkan di pulau Kapopposang karena sesuai latar lingkungannya. Sirik atau rasa malu yang tumbuh pada setiap individu. Ini berdampak positif dalam pembelajaran. Misalnya, seorang siswa membanding-bandingkan nilainya dengan nilai temannya yang lain. Dan siswa tersebut berada dalam kategori rendah. Siswa yang mempunyai rasa sirik ini menjadi motivasi tersendiri untuk memperbaiki diri dengan tekun belajar. Awalnya dari rasa malu membuat motivasi belajarnya tinggi.
Untuk pacce kita bawa ke kondisi, disaat siswa menyadari kemampuan dirianya tidaklah punya daya tangkap yang cepat dalam menerima pelajaran. Siswa ini menganggap dirinya pacce. Ini juga memberikan kondisi agar siswa tersebut tidak putus asa. Di sini guru juga perlu berperan memberi motivasi mengenai orang cerdas dengan orang biasa yang tekun.
Sipakatau dan sipakalebbi. Tugas guru tidak hanya menyampaikan materi saja, juga harus menanamkan nilai-nilai normatf  kepada anak didiknya seperti sipakatau, sipakalebbi. Yang artinya sudah disebutkan di atas.
2.      Kegiatan Inti
Kegiatan ini sudah masuk pada bagian inti dari pembelajaran, yang mana dibagi dari 4 bagian:
Elaborasi:
Aktivitas guru pada bagian ini, guru memberi penjelasan materi berdasarkan tujuan dari materi ajar. Guru tidak harus menjelaskan secara keseluruhan cukup inti-intinya saja. Selebihnya, siswa menambah ilmunya dengan membaca buku berbagai referensi. Perlu diketahui bahwa batas untuk duduk mendengarkan penjelasan guru  paling ideal 1,5 jam. Lebih dari jam itu maka apa yang dikatakan guru akan menjadi sia-sia. Siswa akan sendirinya mengantuk dan lelah. Respon dari siswa yaitu mencatat hal-hal penting dari apa yang disampaikan guru dan mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang tidak dimengertinya.
Pada bagian in pula, guru memberi penjelasan bahwa keterkaitan materi ajar “alat-alat optic” dengan  sains tekhnologi dan abbulo sibatang
Dari ilmu sains yang dikaji menggunakan konsep fisika mengantarkan bermunculannya produk-produk teknologi. Seperti alat-alat optic. Mata adalah salah satu alat optic, diideskripsikan komponen dari mata yaitu bagian-bagian dan fungsinya, serta cara kerjanya. Mata manusia ada yang normal dan sudah mengalami kerusakan karena berbagai factor. Munculnya kerusakan mata pada manusia sehingga menginspirasi manusia untuk membuat dan merancang kacamata yang juga sebagai alat optic. Alat optic merupakan bentuk produk teknologi.
 Sesuai dengan karakteristik pulau Kapopposang yang kaya akan keanekaragaman bawah laut sehingga masyarakat dengan pemerintah dapat bekerja sama untuk mengolah pulau tersebut sebagai ladang pekerjaan dan investasi.
Alat optic teropong yang ditempatkan pada kapal selam, atau kacamata menyelam untuk para penyuka diving. Tidak hanya itu guru menjelaskan dampak yang bisa ditimbulkan dari produk-produk optic berupa alat-alat optic yang tidak asing di masyarakat kita seperti kamera pada hp, dll
Dampak produk teknologi alat-alat optic bagi masyarakat
Sesuai penjelasan di atas bahwa dengan mempelajari alat-alat optic siswa diharapkan tidak hanya mengetahui konsep fisikanya. Agar lebih tersimpan diingatan maka siswa harus mengaitkan konsep fisika dengan masyarakat agar dapat mengatasi masalah-masalah yang berkaitan dengan konsep fisika. Problema dalam masyarakat adalah rabun pada mata dengan menggunakan konsep fisika maka dirancang alat teknologi yaitu kacamata dengan menyesuaikan rabun mata yang dideritanya. Tidak hanya itu, dengan berbekal konsep fisika pembuatan kaca mata maka ini menginspirasi masyarakat untuk membuka lapangan kerja pembuatan kaca mata.
Begitupun kamera, dampak yang dirasakan masyarakat sebagai pengguna kamera untuk banyak keperluan ini mempermudah manusia untuk pengambilan gambar, juga menjadi iklim kondusif untuk menginspirasi masyarakat membuka lapangan kerja percetakan foto. Dampak negative untuk teknologi kamera, sering kita jumpai masyarakat menggunakan kamera tidak sesuai dengan manfaatnya seperti pengambilan gambar fulgar juga kamera video memberi kesempatan masyarakat untuk merekam video yang tidak pantas.
Eksplorasi:
Guru untuk menguji pemahaman siswa dari penjelasan yang disampaikan, guru memberi pertanyaan seputar materi ajar dan memberi kasus berupa pemecahan masalah. Yang mana rumusan masalahnya,  Untuk lingkungan pulau dan dikaitkan dengan alat-alat optic. Alat-alat optic apa yang cocok digunakan untuk pulau kapopposang ? dan Apa fungsi dari alat-alat optic terebut bagi masyarakat luas? Tugas ini merupakan pengembangan dari penjelasan guru pada tahap elaborasi
Konfirmasi:
Sesuai dengan pemberian tugas pada tahap eksplorasi, guru kembali menagih tugas yang diberikan. Kemudian di diskusikan kembali hasil setoran tugas dari siswa. Apakah alat-alat optic tersebut mempunyai peran besar untuk meningkatkan taraf  hidup, dan mempermudah pekerjaan.
1.      Penutup
Evaluasi:
Guru  memberi kesempatan siswa untuk menyampaikan kesimpulan dari materi  “alat-alat optic”. Kemudian, guru memberi kesimpulan ulang yang lebih tepat. Masing-masing siswa diharapkan juga mencatat kesimpulan dari pembelajaran
Tindak lanjut:
Untuk tindak lanjut pada bagian konfirmasi. Guru menugaskan siswa dari hasil diskusi tersebut disosialisasikan kembali kemasyarakat. Bagaimana respon masyarakat terhadap aspirasi-aspirasi siswa tentang alat-alat optic tersebut?
Dari empat ranah yang disajikan SETS, mulai dari lingkungan, abbulo sibatang, dan sains/tekhnologi memiliki keterkaitan dengan proses pembelajaran yang ada di atas dari kegiatan awal sampai penutup   
   Jadi, dari proses pembelajaran dengan materi “mendeskripsikan alat-alat optic” yang dikaitkan dengan aspek abbolo sibatang (kearifan local masyarakat pulau), dan sains teknologi.  Dengan aspek-aspek di atas jika diterapkan dalam pembelajaran maka kita dapa mencetak generasi-generasi muda yang tau bija dalam bahasa Makassar yang artinya orang baik yang pintar, terampil, dan berkarakter.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pendekatan SETS berupaya memberikan pemahaman tentang peranan lingkungan terhadap sains, teknologi, masyarakat. Sebaliknya peranan masyarakat terhadap arah perkembangan sains, teknologi dan keadaan lingkungan. Termasuk juga peranan teknologi dalam penyesuaiannya dengan sains, manfaatnya terhadap masyarakat dan dampak-dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan. Tidak ketinggalan peranan sains untuk melahirkan konsep-konsep yang berdaya guna positif, keterlibatannya pada teknologi yang dipakai maupun pengaruhnya terhadap masyarakat dan lingkungan secara timbal balik.
2. Wawasan SETS (Science, Environment, Technology, Society) yang diaplikasikan ke dalam proses pembelajaran Fisika diyakini dapat dapat membawa sistem pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang dapat menerapkan pengetahuan yang diperolehnya guna meningkatkan kualitas hidup manusia tanpa harus membahayakan lingkungannya.
B.     Saran
1.      Masih banyak kekurangan dari isi makalah ini. Jadi, penambahan referensi yang sesuai tema harus diperbanyak
2.      Makalah ini sebagai gambaran penerapan pembelajaran berbasis SETS di daerah pulau. Hanya berupa wacana sehingga perlu di adakan penelitian untuk mengembangkan pengkajian ini.
3.      Karena penyusun dibatasi oleh pemberian material ajar. Sehingga ulasan sempit harus dikaitkan dengan materi ajar tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Anonimous1. 2012. Pembelajarn Fisika Berbasis SETS. http://ilmuwanmuda.wordpress.com/pembelajaran-fisika-dengan-pendekatan-sets/
                
Anonimous2. 2012. Penerapan Pendekatan SETS. http://bdksurabaya.kemenag.go.id/file/dokumen/PendekatanSETS.pdf

Anonimous3. 2012. Keindahan Pulau Kapopposang. http://www.mymakassar.com/in/tempat-menarik/wisata-bahari/item/33-the-beauty-of-kapoposang-island

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar